Entri Populer

Senin, 13 Maret 2017

Saat Kau Tak Ada

Ada yang Hilang Saat Kau Tak Ada
oleh: Ni'matul Khoiriyyah

Setiap guru pasti memiliki murid kesayangan. Meskipun demikian, seorang guru tetaplah harus bersikap adil terhadap siswanya. Sama halnya seperti seorang ibu dengan beberapa anak, pasti ada satu dari anak-anaknya yang paling dekat di hati. Tentu aspek kepribadian yang dijadikan pertimbangan.

Guru mana yang tidak bahagia memiliki siswa yang santun, cerdas dan cekatan. Bukankah siswa semacam ini yang menjadi tumpuan harapan di masa depan.  Bukan menafikan kemampuan siswa yang dalam porsi rata-rata, akan tetapi siswa yang santun dan cerdas tentu melukiskan kesan mendalam di hati gurunya.
Sebut saja namanya Putra. Tiga pertemuan dalam seminggu aku mengajarnya. Ia seorang ketua kelas yang cerdas, rajin, dan berakhlak mulia. Senyum ramah dan manisnya selalu menyambutku saat menuju ke kelasnya. Setiap tugas yang kuberikan, ia selesaikan dengan baik, tepat waktu dan tanpa tawaran.

Senin pekan lalu ternyata adalah hari terakhir aku mengajarnya. Pulang sekolah, orang tuanya menjemput dan membawanya kembali ke Kalimantan. Anak itu kembali ke tanah kelahirannya dan melanjutkan studi di sana.

Sayang, aku baru mengetahuinya kemarin saat aku mengabsen dan ia tidak ada di kelas. Saat kutanya teman sekelasnya dan mereka mengatakan bahwa Putra _boyong_ aku tidak percaya. Kupikir mereka hanya asal menjawab. Baru kupercaya setelah kukonfirmasi pada wali kelasnya. Iya, Putra telah pergi meninggalkan sekolah ini.

Hari ini saat aku masuk di kelas itu kurasakan ada yng hilang. Aku tidak melihat senyum manis Putra yang ramah. Anak yang biasa duduk di depanku kini bukan Putra lagi, tapi yang lain. Ah, di mana Putra-ku?

Hanya sebuah buku tugas miliknya yang kini kusimpan. Iya, terakhir, dia mengumpulkan buku tugasnya padaku dan saat akan kukembalikan, dia sudah kembali ke Kalimantan.

"Sayang sekali, Nak. Memang beruntung Ustadzah mendapatkan buku catatanmu, tapi itu artinya, kamu tidak membawa sesuatu apapun dari Ustadzah. Karena bukumu yang Ustadzah bawa adalah buku catatanmu sejak semester satu, sejak saat pertama kita bertemu. Doaku untukmu, Sayang, semoga kamu mendapatkan ilmu yang bermanfaat, menjadi pribadi yang saleh dan diberkahi-Nya di manapun kamu berada."

وجعلني مباركا أينما كنتُ

Trenggalek, 15 Januari 2017
14.33


Tidak ada komentar:

Posting Komentar