Entri Populer

Kamis, 08 September 2016

Kuliah Perdana PBA 3 B IAIN Tulungagung



Perkuliahan kami diawali pada 8 September 2016, satu bulan lebih cepat daripada tahun sebelumnya yaitu 8 Oktober 2015. Tentu banyak hal baru yang unik, seru, da nada juga yang sedikit mengesalkan. Bagi seorang Nina, keseruan ini terasa ketika tiba-tiba local yang di tahun lalu dikatakan sebagai local 3 dan hari ini menjadi sebuah kantor kecil di mana sebagian kelengkapan administrasi ada di ruang itu. Lho, kelasku di mana?
Lebih seru lagi ketika ternyata local 3 di hari yang sama juga diklaim sebagai local PAI 1C. wah, apa-apaan ini? Pertama, lokalnya hilang, kedua, lokalnya kres, dan ketiga, kenapa aku ketua kelasnya?
Hari pertama kami berlangsung nomaden. 3 mata kuliah kami lalui di 3 ruang yang berbeda. Psikolinguistik di lantai 3, entah local berapa itu. Kemudian Teknologi pembelajaran bahasa Arab di local 6 yang mengingatkanku pada masa lalu, dan Manajemen Pembelajaran di local E7 lantai 3.
Wa qila, yang benar local untuk PBA 3 B adalah local 6, bersebelahan dengan PBA 3 A yang di local 7. Wa lakin, sikon yang cukup menggoda seperti padamnya penerangan di lantai dua saat maghrib membuat kami harus berhijrah ke tempat yang lebih tinggi.
Sedikit ulasan mengenai Psikolinguistik, bahwa manusia memiliki tahapan-tahapan dalam pemerolehan bahasa, begitu juga dalam mempelajari bahasa. Dari sisi teori, memang berbeda antara pemerolehan bahasa dengan belajaran bahasa. Dalam pemerolehan tidak ada kesengajaan, sebaliknya dalam belajar bahasa, memang individu sengaja ingin bisa dan menguasai suatu bahasa tertentu.
Dalam sebuah selingan, dosen kami Dr. Jazeri sekilas membahas tentang jodoh. Bahwa manusia diciptakan berpasang-pasangan. Setiap orang punya jodoh. Tapi mengapa ada yang cepat dipertemukan, ada yang tidak?
Dalam Islam ada istilah mukafa’ah, sekufu’ atau selevel. Tentu bukan dari segi lahiriah, tapi kualitas jiwa masing-masing. Ibaratnya, yang laki-laki di lantai 4, yang perempuan di lantai 2. Mereka sama-sama sudah ada, tapi belum bisa bertemu, karena mereka di lantai yang berbeda. Satu-satunya jalan adalah si laki-laki menunggu sang perempuan naik ke lantai 4. Nah, berapa lama naiknya, ini yang wallahu a’lam. Atau sebaliknya, yang perempuan sudah di lantai 4, laki-lakinya masih di lantai 2. Maka yang laki-laki harus menyusul dulu ke lantai 4 baru bisa bertemu. So … apa yang membuat kita masih di lantai bawah? Bisa jadi ada dosa-dosa yang mungkin belum ditobati. Maka tugas kita adalah memperbaiki kualitas diri, kualitas jiwa, agar segera berada di level yang sama dengan jodoh kita.
Next … dalam perkuliahan Teknologi Pembelajaran Bahasa Arab bersama Dr. Lukluk, dosen yang tetap terlihat fresh, cantik, ceria dan penuh semangat meski sudah mengajar dari pagi sampai senja tanpa duduk dan belum break kecuali shalat, ada satu rahasia yang beliau bagikan. Apa itu? Cintailah mengajar dan jadikan itu hobi, maka segala beban akan lepas. Wow, super sekali ya J
And the Last, dalam perkuliahan Manajemen Pembelajaran Bahasa Arab bersama Dr. Agus, beliau menjelaskan bahwa cakupan pendidikan lebih luas daripada pembelajaran. Karena focus pembelajaran adalah pendidik, peserta didik, kurikulum, materi, sedangkan cakupan manajemen pendidikan bisa meliputi keuangan, sarpras, sehingga focus mata kuliah ini adalah pada pembelajaran khususnya bahasa Arab.
But, hunaka something yang membuat hatiku bergetar, saat beliau menanyakan kapan tanggal pernikahanku karena beliau pernah mendengar kabar bahwa aku akan menikah dalam waktu dekat ini. Oh, I am so sorry, rencana indah itu belum terealisasi karena ketiadaan restu dari pihak wali calon mempelai wanita karena maybe ada isyarat istikharah yang kurang khoir. Never mind, Allah sudah merencanakan yang lebih baik, ikuti saja scenario-Nya sambil perbaiki kualitas keimanan dan ketakwaan.

Ok, selamat berjuang menuju MASTER Pendidikan Bahasa Arab. Barakallah  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar