Cinta
Pertamaku
Oleh: Ni’matul
Khoiriyyah
Ya Wadud ... Tuhanku Yang Maha Cinta, sungguh indah ciptaan-Mu yang
satu ini
Jelita anggun tiada tara, selembut sutera dari surga
Kasihnya tulus, cintanya suci, tuturnya bak oase Sahara
26 Juli ‘93 ia
pertaruhkan nyawa demi tangis pertamaku
Tapi di mana
aku saat itu?
Rahimnya laksana
surga hingga ku enggan meninggalkannya
Waktu berlalu,
tanggal pun menjadi 27
Dengan jerit
tangis kutinggalkan rahimnya
Oh ... maafkan aku, Bunda
yang terlalu takut dengan dunia ini hingga ingin lebih lama di
rahimmu
Tiada kutahu cintamu begitu besar nan indah
Lembut belaimu, hangat pelukmu, indah kasihmu, elok tuturmu
Kaulah cinta pertama yang ajariku mengenal Rabb-ku
Kau madrasah pertama yang mendidikku berakhlak mulia
Kau insan
mulia, aku insan biasa
Engkau melati,
aku hanyalah rumput teki
Engkau intan, aku
batu kali
Engkau mutiara,
aku hanyalah pasir muara
Bunda ... jika mereka mengagumiku, sungguh itu pantulan keindahanmu
Jika mereka memuliakanku, itu pantulan kemuliaanmu
Jika mereka mencintaiku, itu anugerah-Nya atas doa-doamu
Siapalah aku tanpamu, Bunda
Bunda ... aku
mencintaimu dengan cinta yang tak kan mampu imbangi cintamu
Aku
menyayangimu dengan kasih yang tak kan sebesar kasihmu
Aku mendoakanmu
dengan doa yang tak semustajab doamu
Ya Wadud ... Tuhanku Yang Maha Cinta
Terima kasih atas anugerah terindah-Mu
Ia ibuku, ummi, mama, bunda, cinta pertama yang kucintai sepenuh hati
Ya Mujiib ... perkenankanlah pintaku ini
Jauhkan bunda dari murka-Mu, jadikan ia penghuni surga-Mu
Selamat Hari Ibu
dari
Ananda yang mencintaimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar